Monday, June 30, 2014

Presidol


Halo masyarakat digital!
Saya mau curhat tentang pengalaman lomba sekaligus memasyarakatkan aplikasi android karya saya dan dua orang teman (junior dan senior di kampus) yang kami beri nama Presidol, dengan tagline andalan kami "Tentukan presiden idolamu!"
Yeah.

Bagaimana sejarah aplikasi ini lahir? 
14 Juni kemarin, kami bertiga (saya, Geraldi, dan Mas Panji) diundang untuk mendemokan aplikasi kami di Code for Vote Challenge 2.0 yang diadakan di The Cone fX Sudirman Jakarta. Lomba API Pemilu ini diadakan oleh Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Google Developer Group (GDG), serta didukung oleh Google, Asia Foundation dan KPU. Challenge yang merupakan wadah bagi developer untuk membuat sebuah aplikasi Pemilu ini bertujuan untuk membuat masyarakat lebih mengenal capres dan cawapres serta meningkatkan partisipasi pemilih terutama pemilih muda untuk menjadi pemilih kritis dalam Pemilu 2014.

Menang nggak?
Enggaaaaak! Hahaha. Sejujurnya kami menyesal mengerjakan aplikasi ini kurang maksimal dengan waktu yang sangat tergesa-gesa, bisa dihitung pakai hitungan jari, saya lupa persisnya, mungkin 3-4 hari.

Fitur apa saja yang disediakan oleh Presidol?
*klik gambar untuk memperbesar poster


Dapat pelajaran apa aja selama di sana?
Dapat banyak. Selain pengalaman kedua mandi di stasiun, kebersamaan dengan teman-teman seperjuangan, dan mengobati kerinduan saya dengan ibu kota, saya belajar banyak dari presentasi aplikasi teman-teman finalis yang keren-keren. Semacam jadi referensi untuk nantinya membuat sesuatu yang lebih baik. Selain itu, sesuai motivasi awal, saya berhasil pulang ke rumah sebelum berganti hari dan mengerjai Bapak saya yang sedang berulang tahun.

Oh iya, satu lagi. Saya yang pada awalnya merupakan tipikal orang yang tidak pernah antusias dengan Pemilu dan apapun yang berhubungan dengan isu politik, belum pernah mencoblos apapun dan siapapun karena belum pernah tergerak hatinya untuk memilih, berhasil mengubah mindset tak acuh saya dengan mengantri di KPU Sleman selama delapan jam agar bisa mendapatkan form A5 karena tidak bisa pulang ke Bekasi saat Pemilu besok. 

Saya menjadi antusias untuk mencari tahu lebih dalam mengenai informasi tentang capres dan cawapres hingga akhirnya yakin pada satu pilihan yang menurut saya adalah yang terbaik. Alhamdulillah berkat lomba ini, saya akhirnya memutuskan untuk berpartisipasi dalam Pemilu 2014. Saya akhirnya punya pilihan. Saya akhirnya punya idola baru, si Bapak calon presiden yang sederhana dan baik hatinya. :)

"Pemilihan umum memang perlu dilihat sebagai upacara merayakan tekad tapi juga kerendahan hati: "sebuah Indonesia yang lebih baik" selamanya akan jadi sebuah janji--tapi yang selamanya layak jadi ikhtiar." 
- Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 7


No comments:

Post a Comment