gita kecil: aku pengen pinter kayak bapak ah, jadi ntar kalo udah gede aku kuliah di itb juga. tapi aku maunya ngambil jurusan seni rupa biar gambarku bagus. biar kalo aku ikut lomba gambar bisa juara 1 terus hehehe
sepasti abu-abu yang kelabu
sepasti itu aku meragu
menyoal gemilang hari depan
menyoal ruang singgah bernama pilihan
menghambur ke luar jendela-jendela atau terjaga
lalu kucoba nikmati lagi tiap inci ruang yang nyaris menjelagakanku
alih-alih bhakti pada sang induk aku
sepasti skripsi memakan kertas
sepasti itu tahun meretas usia dalam angka
repetisi memuakkan tak terhindarkan dengan mantra sakti berjudul Selamat
perayaan mendekatnya kematian
sebuah hitungan mundur
sepasti merpati tak sanggup terbang dengan baling-baling bambu,
sepasti itu aku tak sanggup jadi seperti Malin Kundang
kekinian: pengikut hasrat sesaat,
tersesat arah –lupa jalan pulang ke pangkuan pemilik rahim –ruang singgah pertamaku
sepasti sinema elektronik penuh dialog romansa
sepasti itu aku belia penuh asa
dongeng lengkap dengan ibu peri lalu angsa
akhir selamanya bahagia –rasa terabsurd yang belum sempat kutahui bentuknya
segitiga tumpul pada atas sisinya ataukah polkadot berwarna darah pada putih kamboja?
bisa ditebak, bukan saya yang buat puisinya. karena saya lagi sibuk2nya kuliah (ngeles doang padahal ga bisa).
mas baik hati ndigun yang membuat puisi ini untuk saya dan membuat saya menganga ketika membacanya.
bisa buka
blog ini kalau mau melihat tulisannya yang lain.
asal mula terciptanya mahakarya ini kurang lebih seperti berikut,
ndigun: git, editin blogku dooong
saya: okee tapi buatin puisi ya haha -> ogah rugi tetep
ndigun: siip temanya apa?
saya: SALAH JURUSAN :D
beneran deh, saya suka bgt puisi dari dia yg mengacu pada
postingan saya sebelumnya dan terima kasih sekali mas ndigun, semoga puisi dan amal ibadahmu diterima Yang di atas (?). saya akan selalu menjadi pengagum tulisanmu tsaaaaah -> carmuk biar dibikinin puisi gratis lagi
anyway, beberapa hari yang lalu saya nangis (lagi) di depan teman saya yang sebentar lagi jadi sarjana psikologi. saya cerita tentang semua obsesi dan euforia yang masih saya alami hingga saat ini. dia berhasil membuat saya yakin. oke, saya mengalami banyak peristiwa yang menyadarkan saya kalau ga selamanya apa yang saya pengenin harus kesampaian, karena terkadang pilihan yang terbaik itu bukan pada apa yang saya inginkan.
belajar komputer bukan musibah, gita. kamu ga mungkin PASTI bisa :)