Sunday, April 10, 2011

Karena Pasti Ada Cerita Dibalik Jilbab



mengingat chat curhatan saya tentang jilbab (yang sebulan belakangan ini saya pakai) dengan sahabat saya yang dia share di note akun facebooknya, karena dia bilang itu menginspirasi dia, saya jadi ingin sekalian berbagi di sini. bukan bermaksud sok alim atau menggurui, hanya ingin berbagi kebahagiaan. kebahagiaan memakai jilbab :)

sebelumnya, banyak sekali orang yang bertanya mengapa tiba-tiba saya menggunakan jilbab. dan jawaban yang saya berikan berbeda-beda, tergantung siapa yang bertanya dan tidak jarang sekenanya karena sedang malas ber-ba bi bu panjang lebar, hehe.

tahun lalu, saya sempat membuat postingan tentang ketidaksiapan saya untuk mengenakan jilbab, dan akan saya lanjutkan di sini.

berawal dari pengalaman dan referensi yang saya dapat tidak sengaja hingga akhirnya saya cari tahu sendiri, sebenarnya ada banyak sekali hal yang menggerakan hati untuk memakai jilbab. dari yang paling klise sampai yang tidak penting sama sekali.

1. hukumnya wajib 
dari semua alasan yang ada, ini alasan yang paling mendasar. klise memang, tapi alasan paling benar yang tidak bisa dipungkiri. kewajiban yang tidak dilakukan jelas membuahkan dosa, lalu kalau saya melalaikan kewajiban terus menerus akan berapa banyak dosa yang saya tabung? saya rasa dosa saya sudah banyak haha, dan yang pasti kalau ditambah terus tidak akan ada habisnya.

lalu saya pikir, Allah sudah memberikan banyak sekali rezeki untuk saya. tidak ada salahnya saya balas sedikit. tidak butuh pengorbanan yang terlalu besar, hanya keyakinan dan keberanian dalam berkomitmen untuk menutupi aurat.

toh setelah saya pikir-pikir Allah mewajibkan itu juga buat kebaikan saya juga. karena dengan menutup aurat itu, Allah ingin derajat perempuan lebih mulia, sehingga tidak gampang dilecehkan. Sama halnya dengan shalat yang tanpa disadari dapat menyehatkan tubuh dengan gerakan-gerakannya.

di samping itu, banyak yang memberi tahu kalau semakin sulit mewujudkan niat untuk memakai jilbab, semakin besar pahalanya.

kalau ada yg bilang 'lo cantikkan ga pake jilbab' atau 'sok alim banget sih lo' lebih baik tidak usah diacuhkan. justru menurut saya harusnya disyukuri, karena pahala akan bertambah. karena ketika menjalankan perintahNya dan lingkungan tidak mendukung, menandakan kesulitan mewujudkan niat semakin tinggi, berarti juga semakin besar pahala yang didapat.

2. niat sudah bulat 
masalah niat yang sudah membendung sekian lama akhirnya saya tumpahkan juga. entah ini hidayah atau bukan, tapi saya menemukan banyak kejadian yang tidak bisa saya ceritakan hingga akhirnya membuat hati saya mantap. masalah kesiapan, saya juga tidak begitu paham sebenarnya kemarin sudah siap apa belum. saya jadi bertanya-tanya sendiri, maksudnya siap itu apa. lalu saya yakinkan diri saya, enam tahun sekolah di sekolah dasar islam aja bisa pakai jilbab terus, kenapa sekarang enggak. dan mengenai kesiapan kata teman saya yang anak psikologi, ketika berjilbab saya harus siap untuk merasa malu ketika aurat saya terlihat oleh yang bukan muhrim.

dulu saya selalu berkata setiap ada yang menyinggung jilbab, 'mau jilbabin hati dulu'. sekarang pandangan saya sudah berubah. saya berpikir dengan jilbab, setidaknya ada 'sesuatu' yang membuat saya merasa 'terbatas'. maksud terbatas di sini adalah membatasi diri dari perilaku buruk.

ya walaupun memang saya nggak langsung berubah 180 derajat jadi perempuan superbaik, setidaknya ketika saya hampir khilaf selalu ada yang berbisik dalam hati, 'malu sama jilbab'. hahaha serius.

dan sejujurnya ini juga bisa menjadi motivasi untuk lebih mempercantik hati.

3. hati lebih tenang 
mungkin gombal dan agak dangdut, tapi memang benar ketika memakai jilbab hati jadi lebih tenang entah kenapa.

kalau mau marah, jadi agak ditahan dulu. dipikirkan dulu. kalo mau ngomong kasar jadi tiba-tiba inget, 'lah gue pake jilbab tapi kok ngomong kayak gitu'.

dan jujur, dari kecil saya selalu nyaman dan tenang berada di dekat orang berjilbab. entah itu guru, teman, orang asing, atau siapapun. entah karena doktrin yang ada bahwa perempuan berjilbab itu perempuan baik-baik, atau aura yang terpancar dari keikhlasan mereka pakai jilbab, saya tidak tahu.

4. lebih merasa aman 
dan ini baru terasa efeknya setelah menggunakan jilbab. mengenai pandangan lelaki, entah kenapa saya merasakan perbedaan yang sangat signifikan. ada sesuatu yang kelihatan sangat berharga dalam diri saya, ada yang saya simpan baik-baik secara rahasia. dan rahasia itu terlihat keren.

5. perkuat iman 
oke, sedikit curhat nih dulu saya selalu takut untuk menggunakan jilbab. takut dianggap belum pantas karena saya sempat menganggap, perempuan yang pakai jilbab itu harus solehah, harus benar, harus baik. dan saya sendiri tipikal orang yang sembrono, asal, suka-suka saya lah pokoknya. lalu saya juga suka menyalahkan perempuan berjilbab yang kelakuannya tidak baik dengan berkata dalam hati, 'ih kok dia jilbaban tapi kayak gitu, sih' dan saya sempat ragu takut dianggap kalau jilbab yang saya kenakan hanya kedok.

hingga akhirnya pandangan saya tentang semua itu berubah. peduli amat sama orang lain, kalau kita sendiri tidak lebih baik. lebih baik urusi diri sendiri yang benar, dengan menjalankan kewajibannya. masalah iman, sejujurnya jilbab itu salah satu motivasi untuk lebih rajin beribadah dan memperkuat iman. sejauh ini, walaupun saya masih harus banyak belajar, itu merupakan salah satu efek yang paling bermanfaat setelah menggunakan jilbab. somehow, selain pembatas, jilbab juga sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik, semacam penggerak ketika malas shalat, malas puasa, dll.

6. lebih terlihat cantik 
semua orang selalu bilang, perempuan yang pakai jilbab itu pasti jadi cantik dan jujur itu menggerakan hati saya. awal memakai jilbab saya sempat berpikir, 'ah, palingan cuma basa-basi doang' atau 'iya juga ya, bodoh banget gue diboongin aja seneng' tapi saya akhirnya berterima kasih, berkat kata-kata inilah saya berhasil ‘dibodohi’ untuk menjadi lebih ‘pintar’.

dan memang, perempuan yang pakai jilbab itu terlihat lebih anggun. auranya gimanaaa gitu, lebih enak, lebih tentram, lebih buat penasaran.
seenggaknya, kalau ada yang merasa wajahnya tidak cocok pakai jilbab atau apalah itu, alangkah lebih indahnya kalau kita terlihat lebih cantik di mata Allah, ketimbang mata laki-laki. tsaaaah entah kesurupan jin apa saya bisa ngomong kayak gini (malu)

selain itu, jilbab juga ngelindungin kita dari hujan dan panas. masalah gerah, itu cuma perlu adaptasi ternyata. awalnya saya sempat merasakannya, tapi lama-lama terbiasa dan lebih banyak manfaatnya. nggak perlu repot juga harus sering-sering keramas apalagi sewaktu bad hair day. hehe

7. penampilan lebih menarik 
kebetulan alhamdulillah ketika itu saya sedang dapat rezeki, jadi bisa menjadi modal untuk membeli beberapa helai jilbab sehingga saya tidak mau mengulur waktu lagi karena takut uangnya keburu habis, haha.

masalah baju awalnya agak memberatkan saya, sangat sayang untuk melepas baju-baju pendek yang masih saya suka pakai, kok rasanya mubazir gitu. hingga akhirnya saya mengakalinya dengan berbagai macam cardigan dan manset. dan voila! malah kayaknya baju saya makin banyak, karena baju-baju yang tadinya tidak terpakai justru bisa terpakai bila dipadupadankan dengan jilbab haha. dengan sedikit ilmu fashion asal-asalan seadanya yang saya ambil dari internet, majalah dan orang lewat hihi, saya masih bisa tuh memakai baju-baju lama pendek saya. trust me, it works! ting

dan tau pashmina kan? itu cantik banget dan ada seni cara pemakaiannya juga loh, bisa cari di youtube tutorialnya. atau minta download-annya dari saya juga boleh, hehe.

sekarang juga udah banyak blog-blog hijabbers community dan desainer-desainer muslimah yang bisa ditiru gayanya. jadi, jangan takut jadi nggak bisa terlihat modis dengan jilbab dan aurat yang tertutup. :)

8. urusan lebih lancar
yang ini tidak akan saya jelaskan, daripada terkesan sombong. yang pasti saya nggak lagi bohong, dan intinya segala urusan memang dilancarkan. ya mungkin bukan karena semata-mata pakai jilbab lalu urusan langsung lancar.

mungkin juga setelah berjilbab, alhasil kelakuan lebih baik, lebih terkontrol, lebih positif, sehingga hasilnya lebih positif juga.

9. jodoh yang baik
seperti analogi kue di etalase toko yang sering saya dengar. meskipun dari etalase, kue yang tidak terbungkus apa-apa lebih kelihatan menarik, orang akan lebih memilih untuk membeli kue yang berada di dalam toples. karena jauh dari jangkauan semut maupun lalat dan lebih higienis. begitu juga dengan perempuan dengan jilbabnya.


tidak usah diambil pusing dengan anggapan yang ada, bahwa ada yang takut susah dapat jodoh karena pakai jilbab, ada yang bilang juga perempuan yang pakai jilbab bisa saja karena sedang mengejar ikhwan yang ia sukai. tapi yang saya pegang sih, 'perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik,dan laki-laki yang baik adalah untuk perempuan yang baik', ada hadistnya juga, bukan. jadi tenang saja, kalau belum dapat jodoh (menghibur diri sendiri) ya tenang saja, toh nanti juga akan datang sendirinya kalau sudah waktunya.


sekian ba bi bu dari saya. maaf kalo ngawur karena saya juga orangnya suka ngawur. maaf kalo omongannya kurang alim karena saya sendiri masih perlu banyak belajar. maaf kalo ada yang salah dan jadinya sok tahu, ini hanya buah pikiran saya, inilah alasan saya memakai jilbab. apapun alasannya, seremeh apapun itu setidaknya bisa membuat hati saya tergerak untuk melaksanakan kewajibanNya yang sempat saya lalaikan sekian lama.

senang bisa berbagi, semoga terinspirasi! :)

No comments:

Post a Comment